Sebelum melakukan
usaha peternakan penggemukan para peternak harus memahami dan mengetahui cara-cara
yang harus dilalukan dalam usaha penggemukan sapi pedaging. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan, hal ini dimaksudkan agar para peternak dapat memilih dan
memahami proses seperti apa yang akan dilakukan dalam pelaksanaan peternakan
sapi pedaging, cara-cara yang dapat dilakukan adalah :
1.
Cara Penggemukan di Padang Rumput
(digembalakan)
Proses penggemukan
sapi pedaging yang pertama adalah proses penggemukan sapi dengan cara
digembalakan di padang rumput yang luas dengan kondisi sapi dilepas dipadang
rumput selama beberapa hari, lalu dipindahkan ke padang rumput lain yang masih
banyak rumputnya. Dalam proses ini, sapi-sapi yang digembalakan tidak diberikan
pakan tambahan berupa konsentrat sampai sapi-sapi itu besar dan layak untuk
dijual.
Pada proses
penggemukan seperti ini ada kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, seperti :
a.
Kelebihannya :
1). Tidak
banyak membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga dapat menekan biaya produksi.
2). Tidak
banyak membutuhkan modal untuk membeli hijauan (rumput dan tumbuhan lain untuk
pakan sapi) dan konsentrat, serta kandang individu atau andang khsus.
3). Sapi-sapi
yang digemukan tidak perlu diberikan kandang khusus. Namun, diperlukan beberapa
bangunan yang biasanya disebut shelter yang berfungsi sebagai tempat
berteduh dari hujan dan panas matahari.
b.
Kekurangannya :
1). Pertumbuhan
sapi akan lambat, karna hanya mendapatkan pakan hijauan saja.
2). Membutuhkan
lahan yang luas sebagai tempat pengembalaan dan penanaman hijauan sebagai pakan
sapi.
3). Cara
pengembalaan seperti ini hanya cocok dilakukan didaerah yang memiliki curah
hujan tinggi dan merata sepanjang tahun untuk menjamin ketersediaan air bagi
penanaman hijauan.
2.
Cara Penggemukan dengan Sistem Dry
Lot Fattening
Cara ini
pertama kali dilakukan di Amerika Serikat, ketika itu produksi jagung di
Amerika mengalami peningkatan yang sangat besar sehingga harga jagung pada
waktu itu menurun drastis. Para petani jagung berinovasi dengan menggiling
jagung tersebut dan dijadikan pakan tambahan untuk sapi-sapi mereka, beberapa
lama sapi-sapi dipaksa memakan jagung giling yang dicampur dengan bahan-bahan
lain termasuk hijauan. Hal ini dimaksudkan untuk menekan pembelian hijauan yang
menjadi makanan pokok bagi sapi, setelah beberapa lama dan sapi-sapi mulai
terbiasa bengan pakan buatan yang diberikan, ternyata pertumbuhan sapi-sapi itu
berkembang dengan sangat pesat. Berbanding terbalik dengan sistem penggemukan
dengan cara pengembalaan, sistem Dry Lot Fattening lebih memusatkan
pemberian pakan dengan konsentrat ( pakan buatan), walaupun pemberian hijauan
masih diberikan namun hanya sebatas sebagai pencukup kebutuhan serat alami bagi
pencernaan sapi-sapi tersebut.
Dalam cara ini,
sebagian besar aktivitas sapi-sapi yang dipelihara terkonsentrasi di dalam
kandang, kandang yang dibuat pun biasanya lebih baik dan tidak seperti shelter.
Cara penggemukan sapi dengan Dry Lot Fattening hampir sama dengan
cara penggemukan yang ada di negeri Indonesia yaitu cara kereman. Cara kereman
ini dilakukan dengan memelihara sapi dikandang dan tanpa digembalakan namun
berbeda dengan di negara-negara Amerika dan Eropa, pemberian konsentrat (pakan
tambahan) pada cara kereman lebih sederhana dan tradisional (masalah
teknologi & pengetahuan). Dengan cara pemberian konsentrat pada penggemukan
sapi dapat meningkatkan produksi pada bobot sapi.
3.
Cara Penggemukan dengan Sistem
Kombinasi
Cara penggemukan
sapi selanjutnya adalah cara kombinasi, cara ini adalah cara pengemukan dengan
sistem gembala yang dipadukan dengan pemberian konsentrat yang mencukupi bagi
perkembangan sapi-sapi yang diternakan. Cara penggemukan sistem kombinasi
biasanya banyak dilakukan didaerah yang beriklim tropis dan subtropis, seperti
di Negeri Australia pola penggemukan sapi dengan cara kombinasi dilakukan
dengan alasan ketersediaan pakan hijauan yang terkait dengan iklim. Pada waktu
ketersediaan hijauan mencukupi, maka sapi-sapi digembalakan dipadang rumput
juga diberikan konsentrat yang mencukupi, dan pada saat musim dingin dan
ketersediaan hijauan berkurang maka sapi-sapi dimasukan dalam kandang khusu
yang terlindung dari dinginnya musim salju, denga pemberian pakan konsentrat
yang mencukupi, ditambah hijauan sebagai pakan tambahan agar sapi-sapi dapat
mencukupi kebutuhan serat alaminya. Namun, sistem penggemukan seperti ini
membutuhkan banyak biaya jika dibandingkan dengan kedua sistem penggemukan yang
telah disampaikan sebelumnya.
Sumber Referensi dari
:
Buku Usaha Penggemukan Sapi Pedaging
Secara Intensif
Pengarang : drh. Rukmana
Penerbit : Titian Ilmu
Alamat : Jl. Ibrahim Adjie (Kiaracondong)
No. 437 Bandung
Edisi
Pertama : Tahun 2009