Usaha budi daya dan peternakan
tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan yang kita harapkan, ada
kalanya masalah timbul disaat pelaksanaan pemeliharaan berjalan atau
pada saat akan panen. Seperti halnya masalah yang timbul dalam berternak
semut rangrang penghasil kroto ini, masalah yang timbul bisa disebabkan
banyak faktor. Antara lain :
Bibit Semut Berkualitas
1. Menurunnya Produksi Kroto
Menurunya hasil produksi pada peternakan kroto bisa disebabkan oleh macam-macam faktor, seperti :
a) Mutu dan Kualitas Bibit,
mutu dan kualitas bibit dapat berpengaruh pada menurunnya produksi.
Solusi penanganannya : dengan mengganti dengan bibit yang lebih baik dan
berkualitas, diusahakan membeli bibit dari peternak yang berpengalaman
dan memiliki bibit yang berkualitas.
b) Faktor Stres,
stres pada semut bisa terjadi karena suhu dan kelembaban kandang tidak
baik, pencahayaan yang terlalu terang. Solsi penanganannya : mendeteksi
kelembaban, suhu dan pencahayaan pada kandang.
c) Asupan gizi pada pakan yang kurang memadai,
asupan gizi pada pakan sangat penting bagi peningkatan produksi,
penanganannya : dengan memberi pakan semut dengan pakan yang bergizi dan
dilakukan secara intensif, bila perlu diberikan nutrisi tambahan. Dalam
hal ini perlu diperhatikan manajemen pemberian pakan, diusahakan agar
tidak telat dan menunggu habis.
Air Gula, Jangkrik, dan Ulat Hongkong sebagai pakan utama semut rangrang
2. Gangguan Hama dan Penyakit
Selain
faktor diatas, ada juga faktor lain yang dapat menyebabkan penurunan
produksi, yaitu meningkatnya keberadaan semut jantan bersayap,
a). semut jantan (Oecophylla Smaragdina Male) pada koloni semut rangrang hadir dengan sendirinya dari penetasan telur, keberadaan semut jantan yang tidak terkontrol pada koloni semut dapat mengakibatkan penurunan produksi, karena semut jantan bersayap pada koloni semut rangrang selain tidak produktif semut jantan juga bersifat kanibal mangsa dari semut jantan ini adalah semut muda dan larva juga telur. jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan pada rantai produksi kroto.
a). semut jantan (Oecophylla Smaragdina Male) pada koloni semut rangrang hadir dengan sendirinya dari penetasan telur, keberadaan semut jantan yang tidak terkontrol pada koloni semut dapat mengakibatkan penurunan produksi, karena semut jantan bersayap pada koloni semut rangrang selain tidak produktif semut jantan juga bersifat kanibal mangsa dari semut jantan ini adalah semut muda dan larva juga telur. jika dibiarkan akan menyebabkan kerusakan pada rantai produksi kroto.
Semut Jantan bersayap yang memiliki sifat kanibal
Keberadaan semut jantan yang suka diam dalam sarang sangat berpotensi memakan pupa dan larva apabila semut tersebut kekurangan asupan makanan. Maka dari itu, keberadaan semut jantan yang tidak terkontrol harus ditekan seminim mungkin, dan pemberian pakan harus sesuai dengan manajemen pemberian pakan jangan sampai koloni kekurangan pakan.
Sumber Referensi :"Menjawab Teka-teki Berternak & Bisnis Kroto"
Pengarang : Bayou Prayoga
Penerbit : Penebar Swadaya
Alamat : Perum Bukit Permai, Jl. Kerinci Blok A2 No. 23-24, Cibubur Jakarta Timur 13720
Telp : (021) 29617008/ (021) 29617009/ (021) 29617010
Fax : (021) 8721570
Email : ps@penebar-swadaya.net