Untuk menghasilkan produksi/ hasil
kroto yang optimal dan berkualitas hanya dapat ditunjang atau dihasilkan
oleh semut rangrang yang sehat dan produktif. Semut rangrang yang sehat
dan berkualitas hanya didapat dari pemeliharaan yang intensif dan baik.
Untuk mencukupi hal itu, maka ada hal-hal yang musti diperhatikan pada
saat pelaksanaan pemeliharaan atau budi daya, yaitu :
1. Kondisi Pakan yang Baik dan Tersedia Setiap Saat
Pemberian
pakan pada semut rangrang tidak terkait dengan waktu. Artinya,
pemberian pakan dapat dilakukan kapanpun baik pagi, siang maupun sore.
Pakan yang diberikan pada koloni semut rangrang dapat berupa pakan
hewani dan pakan penguat. Ulat hongkong dan jangkrik adalah jenis pakan
hewani bagi koloni semut rangrang, diberikan kepada koloni dalam keadaan
hidup yang ditebar dalam wadah yang mudah dijangkau oleh semut
rangrang. Usahakan ulat hongkong tetap dalam keadaan hidup. Agar kondisi
ulat tetap hidup, maka penyimpanan ulat dalam wadah pakan harus
dicampur dengan dedak halus dan polar. Jumlah ulat hongkong yang
diberikan kepada koloni semut sekitar 250-400 gram/ lantai rak dan
dibagi dalam 2-3 wadah pakan. Pakan yang diberikan akan habis dalam
waktu sekitar 5-7 hari, setelah habis wadah harus diisi kembali, tapi
sebelum diisi dengan pakan, wadah harus dalam keadaan beresih.
Ulat Hongkong
(Ulat hongkong) Pakan hewani pada semut
Pakan hewani selain ulat honggong adalah jangkrik, pemberian jangkrik pada koloni semut rangrang sama dengan pemberian ulat hongkong, jangkrik harus dalam keadaan hidup, namun agar jangkrik tidak kabur, sebelum jangkrik diberikan sebaiknya kaki jangkrik harus dipatahkan dulu. Jumlah jangkrik yang diberikan untuk koloni semut sebanyak 15-25 ekor per lantai rak, jangkrik diberikan 2 kali sehari sebagai pakan hewani lainnya selain ulat hongkong, waktu pemberian jangkrik yaitu pada pukul 07.00-09.00 pagi hari dan pukul 15.00-17.00 sore hari.
(Jangkrik) Sebagai pakan hewani Semut rangrang
2. Ketersediaan Air Gula Yang Tidak Boleh Habis
Fungsi
air gula Sebagai pakan penguat bagi koloni semut rangrang adalah
sebagai sumber energi bagi kelangsungan hidup dan berkembang biak. Maka
dari itu diusahakan agar ketersediaan nya jangan sampai habis, apabila
ketersediaan air gula habis maka akan mengakibatkan semut dapat bersifat
kanibal. Pemberian air gula pada koloni semut sebanyak 400 ml/ lantai
rak yang dibagi kedalam 2-3 wadah yang terpisah. Air gula akan habis
selama 3-5 hari. Wadah air gula yang sudah kosong harus segera diisi
kembali, namun sebelum pengisian kembali, wadah harus dalam keadaan
beresih. Sedangkan komposisi air gula yang diberikan memiliki ukuran
yaitu 2 sendok makan gula pasir yang dilarutkan dalam 200 ml air matang.
Pemberian Air Gula sebagai pakan penguat bagi semut
Sumber Referensi :
"Menjawab Teka-teki Berternak & Bisnis Kroto"
Pengarang : Bayou Prayoga
Penerbit : Penebar Swadaya
Alamat : Perum Bukit Permai, Jl. Kerinci Blok A2 No. 23-24,
Cibubur Jakarta Timur 13720
Telp : (021) 29617008/ (021)
29617009/ (021) 29617010
Fax
: (021) 8721570
Email
: ps@penebar-swadaya.net